Air selalu jadi salah satu kebutuhan dasar manusia yang tak tergantikan. Namun penggunaan air pada masing-masing daerah bisa saja berbeda. Ada yang menggunakan air PAM dan ada juga yang menggunakan air sumur. Berbicara soal keduanya, apakah kamu tahu perbedaan air PAM dan air sumur?
Biasanya area perkotaan sudah terjangkau dengan air PAM, tetapi area di pedesaan masih lebih sering menggunakan air sumur. Tak ada salahnya jika kamu punya sumber air keduanya. Penggunaan sumber air yang tepat tentu akan membantu kamu memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Namun jika kamu ingin tahu lebih banyak informasi mengenai perbedaan di antara keduanya, coba baca informasi di bawah ini dengan saksama.
Perbedaan Air PAM dan Air Sumur yang Perlu Kamu Tahu
Berikut beberapa perbedaan air PAM dan air sumur yang perlu kamu ketahui.
1. Sumber Air
Sumber utama perbedaan antara air PAM dan air sumur terletak pada asal usulnya. Air PAM diambil dari sumber air yang diatur dan diproses oleh pemerintah atau perusahaan air minum setempat. Sumber air ini mungkin berasal dari sungai, danau, atau mata air yang kemudian diolah melalui berbagai tahapan pemurnian untuk memastikan kualitasnya sesuai dengan standar kesehatan yang ditetapkan.
Di sisi lain, air sumur diperoleh melalui pengeboran sumur di tanah untuk mencapai air tanah yang terdapat di bawah permukaan. Proses ini melibatkan pengeboran, pemasangan pipa, hingga penarikan air tanah ke permukaan melalui pompa sumur.
2. Kualitas Air
Perbedaan lainnya yang bisa ditemukan ialah aspek kualitas air. Air PAM cenderung memiliki kualitas yang lebih terjamin karena telah melalui proses pemurnian yang ketat untuk menghilangkan kotoran, bakteri, dan zat-zat berbahaya lainnya.
Proses pemurnian ini bertujuan untuk menjaga agar air yang didistribusikan ke rumah-rumah bersih dan aman untuk dikonsumsi. Di sisi lain, kualitas air sumur sangat bergantung pada kondisi geologis dan lingkungan sekitarnya.
Meskipun beberapa sumur dapat menghasilkan air yang bersih dan aman untuk digunakan, ada juga risiko kontaminasi dari faktor-faktor lain seperti tanah yang tercemar atau masalah sanitasi.
Baca juga: 7 Cara Menjaga Kualitas Air di Lingkungan Rumah
3. Ketersediaan Air
Air PAM umumnya lebih mudah diakses dan lebih stabil dalam hal ketersediaan. Hal ini karena air PAM didistribusikan melalui jaringan pipa yang terhubung ke rumah-rumah di suatu daerah. kamu dapat mengandalkan pasokan air PAM setiap saat tanpa perlu khawatir kehabisan.
Namun sebaliknya, ketersediaan air sumur tergantung pada kedalaman sumur, musim, dan kondisi air tanah di lokasi Anda. Pada musim kemarau atau saat terjadi masalah dengan peralatan sumur, ketersediaan air sumur bisa menjadi tidak stabil.
4. Biaya Penggunaan
Biaya penggunaan air PAM umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan air sumur. Hal ini disebabkan oleh biaya operasional yang diperlukan untuk proses pemurnian, pengolahan, dan distribusi air PAM.
Biaya ini biasanya tercermin dalam tagihan air bulanan yang harus dibayar oleh pengguna. Untuk penggunaan air sumur tentunya cenderung lebih rendah karena kamu tidak perlu membayar tagihan air bulanan. Namun kamu perlu mempertimbangkan biaya instalasi sumur, pemeliharaan pompa, dan perawatan peralatan sumur secara berkala.
5. Penggunaan Air
Air PAM umumnya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari seperti minum, memasak, mandi, dan mencuci. Kualitasnya yang terjamin membuat air PAM juga sering digunakan dalam industri makanan dan minuman.
Penggunaan air sumur umumnya lebih ditujukan untuk keperluan non-potabel seperti irigasi, membersihkan halaman, atau mengisi kolam renang. Namun beberapa orang juga menggunakan air sumur untuk kebutuhan sehari-hari jika kualitas airnya memenuhi standar kesehatan yang diperlukan.
6. Dampak Lingkungan
Proses produksi air PAM dapat memiliki dampak negatif pada lingkungan, seperti konsumsi energi yang tinggi dan pembuangan limbah kimia selama proses pemurnian air. Kemudian pembangunan infrastruktur pipa air juga dapat menyebabkan kerusakan lingkungan seperti deforestasi dan penurunan kualitas habitat alami.
Berbeda dengan penggunaan air sumur yang jika dilakukan secara berkelanjutan dan bertanggung jawab, cenderung lebih ramah lingkungan karena mengurangi kebutuhan akan distribusi air jarak jauh dan mengurangi tekanan terhadap sumber air permukaan.
Baca juga: Cara Daftar Pdam Online, Syarat dan Biaya Terbarunya
Bagaimana Air PAM Diproduksi?
Proses produksi air PAM dimulai dari sumber air mentah yang biasanya berasal dari sungai, danau, atau mata air. Air mentah ini kemudian diambil dan dialirkan ke fasilitas pengolahan air yang dimiliki oleh pemerintah atau perusahaan air minum setempat.
Di fasilitas pengolahan, air mentah melewati serangkaian tahapan pemurnian untuk menghilangkan kotoran, zat-zat berbahaya, dan kontaminan lainnya. Tahapan ini mencakup penyaringan mekanis, koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi, dan disinfeksi.
Setelah proses pemurnian selesai, air yang telah bersih kemudian disimpan dalam tangki penampungan yang biasanya memiliki kapasitas besar. Dari tangki penampungan inilah, air PAM didistribusikan melalui jaringan pipa yang terhubung ke rumah-rumah dan bangunan lainnya di suatu daerah.
Setelah sampai di rumah, air PAM dapat langsung digunakan untuk keperluan sehari-hari seperti minum, memasak, mandi, dan mencuci. Proses produksi air PAM ini diawasi dan diatur oleh pemerintah atau lembaga yang bertanggung jawab dalam penyediaan air bersih kepada masyarakat.
Tujuan utama dari produksi air PAM ialah untuk memastikan bahwa air yang didistribusikan aman, bersih, dan sesuai dengan standar kesehatan yang ditetapkan. Jadi setiap tahap dalam proses produksi dilakukan dengan cermat dan teliti untuk memastikan bahwa air PAM yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.
Dalam menentukan jenis air yang akan digunakan di rumah atau tempat tinggal, penting untuk memahami perbedaan air PAM dan air sumur. Meskipun keduanya dapat memenuhi kebutuhan air sehari-hari, terdapat perbedaan dalam hal sumber, kualitas, ketersediaan, biaya, penggunaan, dan dampak lingkungan.
Berbicara soal pemenuhan kebutuhan air, sebenarnya kamu tidak perlu memiliki kedua sumber air. kamu bisa menggunakan tandon air sebagai tempat penyimpanan air bersih dan aman. Jika kamu membutuhkan tandon air berkualitas yang antibakteri dan antijamur, langsung saja temukan produk terbaik dari Lucky Polytank.
Melalui penggunaan produk Lucky Polytank, kamu dapat memastikan pasokan air yang stabil dan aman di rumah. Kalau begitu kunjungi Lucky Polytank sekarang dan temukan tandon air yang paling tepat!