Whatsapp Chat
Kirim pesan sekarang dan kami akan segera menghubungi Anda.

5 Perbedaan Sistem Septic Tank Tradisional dan Biofilter

perbedaan sistem septic tank tradisional dan biofilter

Table of Contents

Pengelolaan limbah domestik menjadi salah satu aspek penting dalam menjaga kesehatan lingkungan serta kenyamanan hunian. Dua sistem yang paling umum digunakan pada bangunan modern adalah septic tank tradisional dan septic tank biofilter. Keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu mengolah limbah domestik agar tidak mencemari lingkungan. Namun, cara kerja, efektivitas, hingga tingkat ramah lingkungannya memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Memahami perbedaan tersebut sangat penting agar setiap bangunan memiliki sistem pengolahan limbah yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lingkungan sekitar.

Seiring meningkatnya kesadaran akan pentingnya sanitasi yang baik, teknologi biofilter semakin banyak dipilih karena dianggap lebih unggul dalam efektivitas penguraian. Meski begitu, septic tank tradisional tetap digunakan di banyak tempat karena instalasinya yang sederhana dan biayanya yang relatif lebih terjangkau. Dengan memahami perbandingan dari berbagai aspek, pemilihan sistem pengolahan limbah dapat dilakukan secara lebih tepat dan efisien.

Perbedaan Sistem Septic Tank Tradisional dan Biofilter

Kedua sistem ini memiliki prinsip yang sama, yaitu menampung limbah sebelum dialirkan kembali ke tanah melalui proses penguraian. Namun, kinerja dan hasil akhirnya berbeda signifikan. Berikut penjelasan perbedaannya:

1. Proses Penguraian Limbah

Sistem septic tank tradisional bekerja dengan metode pengendapan alami. Limbah dipisahkan menjadi tiga lapisan: padatan yang mengendap di dasar, cairan di bagian tengah, dan gas pada bagian atas. Penguraian terjadi secara anaerob dengan bantuan bakteri alami yang tumbuh di dalamnya.

Sementara itu, septic tank biofilter menggunakan media khusus seperti honeycomb, bioball, atau media biofilter lainnya sebagai rumah bagi bakteri baik yang mampu mempercepat proses penguraian. Teknologi ini membuat penguraian lebih optimal dan mengurangi volume lumpur dalam waktu yang lebih cepat dibandingkan sistem tradisional.

Baca Juga: Cara Pengelolaan Limbah Rumah Tangga

2. Tingkat Kebersihan Air Limbah

Pada septic tank tradisional, air limbah yang keluar biasanya masih membawa kandungan organik dan bakteri yang cukup tinggi, sehingga memerlukan area resapan yang luas untuk proses penyaringan lanjutan.

Pada septic tank biofilter, air limbah yang keluar umumnya sudah melalui tahap filtrasi dan penguraian yang lebih lengkap. Tingkat kebersihannya lebih tinggi, bahkan beberapa sistem biofilter bisa menghasilkan efluen yang lebih jernih dan aman untuk dibuang ke lingkungan tanpa proses tambahan. Hal ini membuat sistem biofilter lebih unggul dari segi kualitas hasil olahan.

3. Ramah Lingkungan

Sistem tradisional masih berpotensi mencemari lingkungan jika tidak dirancang dengan baik atau jika kondisi tanah tidak mendukung. Air limbah yang kurang terolah dapat meresap ke tanah dan mencemari air sumur di sekitarnya.

Di sisi lain, biofilter dinilai lebih ramah lingkungan karena menghasilkan efluen yang lebih bersih. Proses penguraian yang lebih sempurna membantu mengurangi risiko pencemaran, baik pada air tanah maupun lingkungan sekitar. Teknologi biofilter juga mengurangi produksi gas metana berlebih akibat sistem anaerob murni.

Baca Juga: Ciri Septic Tank yang Baik Untuk Rumah

4. Perawatan dan Pemeliharaan

Septic tank tradisional memerlukan pengosongan lumpur secara berkala karena penguraian kurang optimal. Penumpukan lumpur yang terlalu banyak dapat menyebabkan penyumbatan atau bau tidak sedap.

Septic tank biofilter membutuhkan perawatan yang relatif lebih ringan. Media biofilter membantu menguraikan limbah secara lebih efektif, sehingga volume lumpur yang tersisa lebih sedikit dan waktu pengosongan menjadi lebih jarang. Perawatannya hanya berupa pengecekan media filtrasi dan kondisi bakteri agar tetap bekerja optimal.

5. Biaya Pemasangan dan Operasional

Sistem tradisional memiliki biaya pemasangan yang lebih rendah karena tidak melibatkan komponen tambahan seperti media biofilter. Namun, biaya operasional dan perawatan jangka panjang cenderung lebih tinggi akibat pengurasan yang lebih sering.

Sementara itu, septic tank biofilter memiliki biaya instalasi yang sedikit lebih tinggi di awal. Meski demikian, biaya operasionalnya lebih rendah berkat efisiensi penguraian dan minimnya kebutuhan pengosongan. Dalam jangka panjang, sistem biofilter sering dianggap lebih ekonomis.

Kelebihan dan Kekurangan Masing-Masing Sistem

Setiap sistem memiliki karakteristik tersendiri. Berikut ringkasan kelebihan dan kekurangannya:

Septic Tank Tradisional

  • Instalasi lebih sederhana
  • Biaya awal lebih terjangkau
  • Tidak membutuhkan komponen tambahan
  • Membutuhkan area resapan yang cukup luas
  • Penguraian kurang optimal
  • Pengurasan harus dilakukan lebih sering
  • Berpotensi mencemari lingkungan jika tidak dirawat dengan baik

Septic Tank Biofilter

  • Penguraian limbah lebih optimal
  • Air buangan lebih bersih dan aman
  • Lebih ramah lingkungan
  • Pengurasan lebih jarang
  • Cocok untuk lahan terbatas
  • Biaya awal lebih tinggi
  • Membutuhkan media biofilter yang harus dicek berkala

Tips Memilih Sistem yang Tepat

Pemilihan sistem septic tank harus mempertimbangkan berbagai faktor agar pengelolaan limbah dapat berjalan efektif tanpa memberikan dampak negatif terhadap lingkungan maupun kenyamanan penghuni.

1. Sesuaikan dengan Kebutuhan Rumah atau Bangunan

Bangunan dengan jumlah penghuni yang banyak atau aktivitas air tinggi lebih cocok menggunakan sistem biofilter karena kapasitas penguraiannya lebih besar. Sementara untuk bangunan sederhana dengan aktivitas normal, sistem tradisional mungkin masih mencukupi.

Baca Juga: Ukuran Septic Tank yang Ideal 

2. Pertimbangkan Lingkungan Sekitar

Bangunan yang berada di area padat penduduk, dekat sumber air, atau memiliki tanah dengan daya resap buruk lebih dianjurkan menggunakan sistem biofilter. Teknologi ini mampu meminimalkan risiko pencemaran air tanah yang sering menjadi masalah pada area pemukiman padat.

3. Pilih Merek yang Tepercaya

Memilih produk dari produsen yang sudah memiliki reputasi baik sangat berpengaruh terhadap performa dan kualitas sistem pengolahan limbah. Penggunaan material berkualitas, teknologi media filtrasi yang tepat, dan desain yang sesuai standar akan mempengaruhi efektivitas jangka panjang. Salah satu contoh produsen yang menyediakan biofilter berkualitas adalah Lucky Polytank.

Gunakan Septic Tank Lucky Polytank untuk Jaminan Kualitas Sistem Sanitasi Rumah Anda 

Perbedaan sistem septic tank tradisional dan biofilter dapat terlihat dari cara kerja, efektivitas penguraian, tingkat kebersihan air limbah, serta kebutuhan perawatannya. Sistem tradisional mungkin lebih terjangkau, tetapi berpotensi memberikan beban perawatan lebih besar. Sementara itu, sistem biofilter menawarkan solusi pengolahan limbah yang lebih higienis, efisien, dan ramah lingkungan.

banner tangki air berkualitas lucky polytank

Pilih bio septic tank berkualitas dari Lucky Polytank untuk pengolahan limbah yang lebih aman, efisien, dan berkelanjutan.

Serta dapat menghubungi kami melalui WhatsApp untuk konsultasi dan pemesanan. 

Facebook
X
LinkedIn
Telegram

Artikel & Tips Lainnya

Scroll to Top