Air punya peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Kamu memanfaatkannya untuk minum, memasak, mandi, dan mencuci. Tapi, apakah kamu sudah yakin air yang kamu gunakan itu benar-benar aman dan sehat? Banyak orang mengira air yang tampak bening sudah cukup layak, padahal belum tentu demikian.
Faktanya, kualitas air sangat memengaruhi kesehatan tubuh. Jika air terkontaminasi, risiko penyakit seperti diare, infeksi kulit, hingga gangguan organ dalam bisa meningkat. Jadi, kualitas air yang baik seperti apa? Yuk, langsung simak di artikel ini untuk mengenali ciri-ciri air yang baik serta cara merawat sumber air agar tetap bersih dan aman digunakan!
Kualitas Air yang Baik Seperti Apa?
Kualitas air yang baik adalah air yang tidak menyebabkan gangguan kesehatan dan aman digunakan untuk keperluan sehari-hari. Namun, untuk bisa dikatakan “baik”, air harus memenuhi kriteria tertentu sesuai Permenkes RI No. 32 Tahun 2017. Standar ini mencakup aspek fisik, kimia, hingga mikrobiologis.
Berikut ciri-ciri kualitas air yang memenuhi standar:
1. Jernih Secara Visual
Air yang sehat harus terlihat bening tanpa warna mencolok seperti kekuningan, kehijauan, atau kecokelatan. Air yang keruh bisa menjadi indikasi adanya partikel lumpur, pasir halus, atau zat organik membusuk. Endapan di bagian dasar wadah air menunjukkan bahwa air tersebut tidak layak konsumsi. Penilaian visual ini memang sederhana, tapi bisa jadi langkah awal yang sangat penting untuk menilai kualitas air.
2. Tidak Berbau
Air minum yang baik tidak memiliki bau apa pun. Jika tercium bau seperti amis, belerang, tanah, atau zat kimia, maka besar kemungkinan air tersebut tercemar mikroorganisme atau bahan kimia tertentu. Bau bisa muncul karena kontaminasi limbah rumah tangga, pertanian, atau bakteri anaerob. Jadi, jika kamu mencium sesuatu yang aneh dari air, jangan digunakan sebelum diuji lebih lanjut.
3. Rasa Tawar
Air minum yang aman harus memiliki rasa tawar. Rasa asin bisa jadi indikasi kandungan klorida atau natrium yang tinggi, sedangkan rasa pahit dapat disebabkan oleh kandungan magnesium atau sulfat berlebih. Rasa yang menyimpang dari tawar juga bisa menjadi tanda adanya logam berat atau bahan kimia lain. Jangan anggap sepele perubahan rasa, karena bisa jadi sinyal awal adanya zat berbahaya.
Baca Juga: 7 Cara Membuat Air Tandon Mengalir Deras, Cek Rahasianya di Sini!
4. Tidak Mengandung Mikroorganisme Berbahaya
Air yang baik harus terbebas dari mikroorganisme patogen seperti Escherichia coli, Salmonella, atau Vibrio cholerae. Bakteri ini sering berasal dari kontaminasi kotoran manusia atau hewan, dan dapat menyebabkan diare akut, demam tifoid, atau kolera. Pemeriksaan mikrobiologi oleh laboratorium sangat diperlukan untuk memastikan keamanan air, karena mikroorganisme ini tidak bisa dideteksi secara kasatmata.
5. Tidak Mengandung Zat Kimia Berbahaya
Zat kimia seperti arsenik, timbal, merkuri, dan pestisida sangat berbahaya jika terkandung dalam air meski dalam jumlah kecil. Paparan jangka panjang terhadap zat-zat ini bisa merusak ginjal, hati, sistem saraf, bahkan memicu kanker. Pemeriksaan kimia oleh tenaga ahli mutlak diperlukan untuk memastikan tidak adanya senyawa beracun dalam air yang kamu konsumsi sehari-hari.
6. Suhu Ideal 10–25 Derajat Celsius
Air dengan suhu 10–25°C dianggap paling ideal untuk dikonsumsi. Suhu ini menunjukkan bahwa air disimpan dengan baik dan tidak terpapar sinar matahari langsung. Air yang terlalu panas dapat mempercepat pertumbuhan mikroorganisme, sedangkan air yang terlalu dingin bisa mengubah komposisi kimianya. Suhu juga memengaruhi kenyamanan saat digunakan, terutama untuk mandi atau mencuci.
7. Bebas dari Sumber Kontaminasi
Air bersih harus bersumber dari lokasi yang aman dan tidak berdekatan dengan tempat pembuangan limbah, saluran drainase, atau kandang hewan. Jika sumber air terbuka, risiko kontaminasi dari serangga, binatang, atau manusia menjadi sangat tinggi.
Selain itu, sinar matahari langsung yang mengenai permukaan air juga bisa merangsang pertumbuhan alga dan mikroorganisme lain. Oleh karena itu, penting untuk memastikan sumber air dilindungi secara fisik dan bebas dari aktivitas manusia yang mencemari.
Baca Juga: Cara Menghitung Kebutuhan Air Bersih dan Pentingnya Menghemat Air Bersih!
Cara Menjaga Air Tetap Bersih
Setelah kamu tahu seperti apa kualitas air yang baik, sekarang saatnya mengetahui cara menjaganya. Berikut beberapa langkah praktis untuk menjaga air tetap bersih:
1. Gunakan Tangki Penyimpanan Berkualitas
Pilih tangki air yang memiliki fitur anti bakteri dan anti lumut, serta terbuat dari bahan yang tidak tembus cahaya. Tangki jenis ini akan membantu mencegah pertumbuhan ganggang, jamur, dan mikroorganisme lain yang berbahaya bagi kesehatan. Selain itu, bahan berkualitas tinggi juga membuat tangki lebih tahan lama dan tidak mudah retak atau bocor.
2. Rutin Membersihkan Tangki Air
Tangki air yang jarang dibersihkan bisa menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan lumut. Oleh karena itu, kamu disarankan untuk membersihkannya setidaknya setiap 3–6 bulan sekali. Gunakan sabun khusus dan sikat panjang untuk menjangkau sudut-sudut dalam tangki. Jika perlu, lakukan penyemprotan dengan air panas untuk membunuh kuman yang membandel.
3. Hindari Mencuci Barang Langsung dari Sumber Air
Jangan mencuci kaki, peralatan makan, atau barang kotor lainnya langsung di dekat atau di dalam sumber air bersih. Hal ini berisiko menyebabkan kontaminasi balik (backflow) yang bisa membawa kotoran dan bakteri kembali ke dalam tangki. Sebaiknya, ambil air terlebih dahulu ke wadah lain untuk mencuci, agar kualitas air utama tetap terjaga.
4. Tutup Rapat Tempat Penyimpanan Air
Tempat penyimpanan air yang terbuka bisa dengan mudah dimasuki debu atau serangga. Pastikan tutup tangki atau wadah air selalu dalam kondisi rapat dan tidak longgar. Jika ada celah, segera perbaiki atau ganti penutupnya agar air tetap bersih dan aman digunakan.
5. Gunakan Filter Air
Kalau air di rumahmu masih tampak keruh atau berbau, kamu bisa memasang filter air tambahan. Filter yang baik dapat menyaring partikel halus, pasir, karat, bahkan bakteri, sehingga air lebih jernih dan sehat. Pilih filter yang mudah dilepas pasang dan dapat dibersihkan secara rutin agar performanya tetap optimal.
Kualitas air yang baik seperti apa? Jawabannya jelas: air harus bersih, jernih, tawar, tidak berbau, tidak mengandung mikroorganisme atau logam berat, dan disimpan dengan cara yang benar. Jadi, setelah tahu informasi di atas, kamu dapat menerapkan satu per satu dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Ketahui Rata Rata Pemakaian Air Rumah Tangga Sebelum Memilih Tangki

Tangki Air Anti Lumut dan Bakteri? Pilih Lucky Polytank Saja!
Kalau kamu ingin air tetap bersih dan higienis dalam jangka panjang, pilihlah Lucky Polytank sebagai distributor tangki air anti lumut yang bisa kamu andalkan. Tangki ini dibuat dengan teknologi canggih berupa dinding berlapis 5 serta lapisan Anti Bakteri Sanitized dari Swiss, yang efektif mencegah pertumbuhan lumut, jamur, dan bakteri.
Dengan formulasi anti jamur dan anti lumut, tangki Lucky Polytank menjaga kualitas air tetap stabil bahkan setelah disimpan berminggu-minggu. Terbuat dari polyethylene murni dan pigmen warna berkualitas tinggi, warnanya tetap cerah dan tangki tidak gampang pecah atau berubah bentuk.
Tersedia dalam berbagai ukuran, tangki ini sangat cocok untuk kebutuhan rumah tangga hingga industri kecil. Jadi kamu nggak perlu khawatir lagi soal air keruh, berbau, atau cepat tercemar.Ingin konsultasi atau pesan sekarang juga? Hubungi Lucky Polytank via WhatsApp dan dapatkan solusi tangki air terbaik untuk rumahmu!